Jumat, 07 Oktober 2016

Berantas Mafia Pendidikan BOS

Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan hal yang penting dan harus direalisasikan guna tercapainya penerus bangsa yang lebih baik. Kualitas sumber daya manusia akan menjamin eksistensi masa depan Indonesia. Karena kualitaslah yang akan menjadi output utama dari berbagai  proses peningkatkan sumber daya manusia.
            Lembaga pendidikan merupakan salah satu unsur yang berperan penting dalam merealisasikan terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas. Sesuai dengan tujuan Negara Republik Indinesia di alinea ke-4 Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu dengan landasan inilah pemerintah harus gencar dan lebih meningkatkan kulitas sumber daya manusia dengan cara mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tentunya karena tujuan utama adalah mencerdaskan kehidupan bangsa maka yang berperan penting dalam eksistensi tujuan ini adalah pemerintah. Dalam hal ini pemerintah sebagai penggerak dominan lembaga pendidikan di Indonesia , memiliki tanggungjawab penuh dalam keterlibatan dan eksistensi lembaga  kependidikan. Pemerintah harus menjamin keberlangsungan lembaga pendidikan sebagai salah satu wadah dalam menciptakan kader-kader bangsa yang kedepannya menjadi pelopor dalam memajukan Indonesia.
Banyak hal yang telah dilakukan pemerintah guna menjamin keberlangsungan lembaga pendidikan. Diantaranya dengan pemerataan sekolah diberbagai daerah, peningkatan kualitas tenaga pengajar dan peningkatan fasilitas lembaga pendidikan.
Meningkatnya kebutuhan terhadap pendidikan, mendorong pemerintah melakukan berbagai bantuan guna keberlangsungan lembaga pendidikan, diantaranya adalah pengadaan dana Bantuan Operasional Sekolah.
Bantuan operasional sekolah (BOS) merupakan salah satu program pemerintah yang pada dasarnya untuk menyediakan biaya operasional nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar pelaksanaan program wajib belajar. Bantuan operasional sekolah bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu.
Realisasi bantuan operasional sekolah dilakukan oleh Tim BOS pusat, Tim Bos Provinsi, Tim BOS Kabupaten/Kota dan Tim BOS Sekolah. Tim BOS pusat yang terdiri dari unsur/perwakilan Bappenas, Kementrian Koordinasi Kesejahteraan Rakyat. Kementerian Pendidikan dan  Kebudayaan, Kementrian Keuangan, dan Kementrian Dalam Negeri memiliki tugas perancangan program teknis BOS, monitoring keberlangsungan penyaluran dan penggunaan dana BOS. Tim BOS Provinsi dan Tim BOS Kabupaten/Kota memiliki wewenang dalam pendistribusian dana BOS ketiap-tiap Kabupaten Kota atau Sekolah, monitoring sekolah-sekolah penerima dana BOS. Serta Tim BOS Sekolah bertugas merealisasikan anggaran dana BOS dan melakukan fungsi pelaporan yang diberikan oleh pemerintah. Mekanisme penyaluran dana BOS awalnya direalisasikan dari pusat ke  sekolah dalam rentang tahun 2010, tetapi sejak pertengahan 2010 dana BOS disalurkan pemerintah daerah ke Tim Sekolah.
Program hibah pemerintah ini sudah memberikan dampak kepada 43 juta siswa sekolah dasar dan sekolah menengah tingkat pertama di Indonesia. Dan telah berhasil menurunkan 20% keluarga miskin mengalami penuruna biaya, semakin banyak anak yang bersekolah, sejak tahun 2005 sampai sekarang angka partisiasi siswa miskin naik sebesar 26%.
Meskipun program hibah BOS sudah dijalankan selama 11 tahun, masih banyak pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dalam realisasi dana BOS. Pihak-pihak tersebut berasal dari teknisi pengadaan BOS baik dari pusat samapai Tim Sekolah. Terbukti dengan maraknya kasus korupsi dana BOS.
Hasil pemantauan ICW mengungkapkan bahwa selama satu dasawarsa terakhir didapat 296 kasus korupsi pendidikan. Indikasi kerugian Negara 619 miliar rupiah dengan jumlah tersangka 479 orang. Ini menandakan bahwa realisasi pengadaan dana BOS masih ada yang bermasalah.
Pihak-pihak yang terjerat kasus tersebut tentunya berasal dari structural Tim Pusat sampai Tim Sekolah. Terbukti dengan banyaknya actor-aktor “unggulan” penggerogot uang pendidikan yang berasal dari structural tersebu misalnya Kepala, pejabat dinas, dan bahkan kepala sekolah.
Dalam jangka waktu sepuluh tahun, korupsi pendidikan masih menggunakan modus yang sama, objeknya pun sama, hamper setiap tahun BOS menjadi bancakan bersama. Modus utama para pelaku adalah penggelapan, mark up, hingga suap. Korupsi disektor pendidikan sangatlah mencederai hak warga Negara untuk mendapatkan pendidikan. Dana pendidikan seharusnya untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan.
Inilah yang perlu kita carikan solusi yang ideal agar kasus korupsi anggaran dana BOS dapat dihilangkan. Pemerintah dalam hal ini Tim Pusat harus dapat membuat system management, pengontolan dan pelaporan dana BOS. Sehingga akan terbentuk sebuah system teknis realisasi dan BOS yang ideal. Tim pusat harus mampu mengawasi Tim Daerah, Tim daerah harus mengontrol Tim Kabupaten dan Tim Kabupaten yang menjadi ujung tombak pengontrolan ke sekolah-sekolah.

Penyadaran bahwa dana BOS merupakan program hibah pemerintah yang telah berhasil menciptakan suasana  pendidikan dibeberapa daerah yang amat diperlukan. Sehingga para operator harus menyadari pengadaan dana BOS berperan penting dalam menciptakan tujuan alinea ke-empat pembukaan undang-undang dasar 1945.

Sabtu, 20 Desember 2014

Arti Sebuah Kebersamaan

Sudah hampir 4 minggu kami mahasiswa baru Transpose 2014 mengikuti tahap pengumpulan di Himatika. Banyak suka dan duka yang kami rasakan selama proses ini. Sama halnya dengan pengumpulan saat bersama saudara-saudara kami dari Mipa 1, Mipa 3, Mipa 4, Mipa 5, Mipa 6, Mipa 7 serta golongan saya Mipa 2 banyak hal-hal yang menyenangkan telah kami lewatkan. 

Keluar dari zona nyaman merupakan tujuan utama dari pengumpulan ini. Zona nyaman yang dimaksud adalah masa-masa saat SMA yang ingin dihilangkan dari pemikiran kami sehingga kami bisa menjadi mahasiswa seutuhnya, bukan hanya dengan bukti berupa KTM tetapi pengaplikasian dalam konteks kritis ataupun peka terhadap pengaruh luar yang dapat menjatuhkan harkat rakyat dan mahasiswa. Selain itu kami juga dikader agar mengaplikasikan kehidupan mahasiswa yang ideal. 

Pada tanggal 14 Desember 2014 lalu, kami Transpose 2014 telah mengembalikan formulir pendaftaran anggota Himatika yang menjadi prasyarat untuk mengikuti Bina Akrab. Meskipun saya dan saudara-saudara saya dari Mipa 2 kelas A terlambat datang karena ada kuliah lapangan Mata kuliah WSBM, tapi kami sangat senang karena kami tidak melewatkan materi dalam ruangan yang sangat super sekali, yang membuat saya dalam berorganisasi semakin bergairah. 

Sekarang kami Transpose 2014 yang Solid dan Tak akan pernah mundur siap menghadapi Bina Akrab yang menjadi tujuan kami sehingga kami tercatat sebagai KM Himatika dan KM FMIPA Unhas.

Salam Use Your Mind Be the Best
Transpose 2014
"Solid dan tak akan pernah mundur"

Sabtu, 15 November 2014

Menggunakan JOOMLA



Joomla adalah aplikasi yang digunakan untuk membuat website,joomla bersifat open source. Joomla, program yang mudah untuk pemula, karena bersifat GUI.
Langkah-langkah membuat web dengan joomla (offline)
1. Install Xampp, apabila aplikasi belum didownload maka pengguna dapat mendownloadnya di google atau dapat langsung mengunjungi
www.apachefriends.org



Kemudian download joomla yang telah disediakan, contoh yang didownload PHP 5.4.3.1.
Setelah didownload buka apllikasi XAMPP yang telah didownload dan install. Maka akan muncul 



Klik Yes, maka XAMPP  mulai terinstall.


Centang semua pilihan, klik install, Klik next untuk melanjutkan proses instalasi



Pilih destination folder instalasi xampp Anda, dan klik next.  
     


Klik Next


Tunggu sampai proses instalasi selesai.



Maka proses instalasi selesai. Klik Finish



Maka akan muncul tampilan 


Menandakan bahwa proses instalasi XAMPP telah selesai Jalankan XAMPP dengan mengklik tanda start pada Apache dan MySQL.

2. Buat database untuk penyimpanan web joomla nantinya
Buka browser lalu ketikan : localhost/phpmyadmin pada address bar
Pada kolom database,buatlah database,beri nama,lalu klik create


Setelah itu akan muncul tanda

 

3. Lakukan instalasi joomla
Pertama-tama download server joomla yan ingin didownload, Misalnya yang didownload itu joomla versi 3.3



Maka akan muncul tampilan download, dan download. Setelah didownload simpan file joomla 3.3 pada folder yang dibuat pada hitdocs pada xampp (data C) tepatnya.



Kemudian extrack file sehingga akan muncul dalam tampilan windows explorer.


Pilih bahasa yang diinginkan kemudian klik database, lalu isi nama database yang diinginkan. Kemudian kli create.




Setelah itu pada web browser kunjungi localhost/joomla/installation , lalu pilih bahasa yang diinginkan misalnya bahasa Indonesia kemudian klik next.



Kemudian isi secara lengkap kongfigurasi utama(pengaturan) lalu klik next.





Kemudian isi  kongfigurasi utama (database) yang kedua. Untuk nama pengguna masukan root.



Setelah diisi secara lengkap dan mengklik berikutnya maka akan muncul tampilan seperti berikut


Kemudian tunggu. Maka proses instalasi telah selesai.
4. Untuk menjalankan situs joomla dapat mengunjngi localhost/(nama folder yangdibuat), pada akun saya, saya membuat dengan nama localhost/latihan , maka akan muncul tampilan awal




 Masukan Username dan password untuk loging


Pada tampilan awal akan muncul pilihan-pilihan untuk mengedit akun.




Untuk mengedit profile klik your profile, maka akan muncul tampilan



Isi secara lengkap profile pengguna , untuk mengganti template pada user menu klik template setting, maka akan muncul tampilan


Klik Save, Untuk membuat potingan artikel, dengan cara submit an article pada user  menu, maka akan muncul tampilan


Isi title postingan. Dan buat postingan. Setelah itu klik save. Untuk melihat postingan bisa dilihat dengan mengklik judul postingan pada bagian Latest Articels.


Jika diklik maka akan muncul postingan yang telah dibuat sebelumnya. Dengan tampilan seperti berikut.






Kamis, 06 November 2014

Kapal Bugis



SEMULA, mungkin tidak percaya jika sebuah perahu kayu sederhana, mampu mengarungi lautan Samudra Hindia yang dikenal memiliki ombak besar. Adalah nelayan suku Bugis Makassar, yang dikenal sejak puluhan tahun silam sebagai pelaut ulung, mengarungi lautan luas Samudra Hindia menggunakan perahu kayu (perahu layar).
Suku asal Sulawesi Selatan ini memiliki catatan tersendiri dalam sejarah bahari, saat mengarungi ribuan kilometer lautan luas dari Indonesia hingga Madagaskar di Afrika Selatan, abad silam. Mereka memiliki keberanian dan kemampuan mengarungi lautan dengan perahu layar, antar pulau di Indonesia maupun samudra yang memiliki entakan ombak besar untuk menjaring ikan maupun berdagang hasil bumi.

Pelayarannya dari Indonesia ke Madagaskar menggunakan perahu layar yang sejauh ini tetap populer, yakni perahu kayu jenis pinisi. Perahu ini mencatatkan ketangguhannya dalam menembus dan mengarungi gelombang besar lautan Samudra Hindia yang jaraknya ribuan kilometer.
Suku Bugis Makassar yang merantau ke sana dengan menggunakan perahu jenis pinisi saat itu, kini keturunannya telah menjadi “mukimin” dan menjadi bagian komunitas warga Madagaskar.
Diperoleh catatan, selain perahu jenis pinisi yang dikenal tangguh, terdapat jenis perahu lain yang biasa dipergunakan nelayan Bugis. Perahu Pinisi sendiri, merupakan jenis perahu dagang yang memiliki ukuran paling besar (20 sampai 100 ton), dibanding jenis-jenis perahu lainnya.
Jenis perahu ini mampu mengarungi dan menjelajah lautan besar. Memiliki dua tiang agung (sokoguru-red) dilengkapi masing-masing layar besar yang menjadi layar utama, ditambah layar kecil pada masing-masing puncak tiang agung. Sementara kemudinya, terpasang pada bagian belakang.
Pada abad silam, perahu jenis pinisi juga dipergunakan untuk mengangkut bala tentara. Namun tidak dipergunakan untuk perang laut. Pinisi sebagai perahu niaga, dipimpin oleh seorang ana’koda (nakhoda). Kemudian juru mudi, juru batu serta awak perahu yang disebut sawi.
Jenis perahu lainnya, adalah jenis Lambo Palari. Jenis ini lebih kecil dari pinisi, bobotnya (10 – 50 ton). Perbedaan lain dengan pinisi, Lambo hanya memiliki satu tiang agung dan layar utama, ditambah layar berlapis-lapis di bagian depan dan di puncak tiang agung. Jenis serupa Lambo Palari adalah Lambo Calabai.
Kemudian jenis perahu lainnya, yang ukurannya lebih kecil adalah jenis Jarangka, Soppe dan Pajala. Jenis-jenis perahu yang lebih kecil ini mempergunakan layar segi empat yang mampu bergerak lincah mengarungi lautan. Dipergunakan untuk mengangkut barang dagangan antar pulau sekitar Sulawesi Selatan, selain dipergunakan nelayan untuk menangkap ikan jauh ke tengah lautan. Awak perahu Pajala berbeda dengan perahu dagang. Perahu nelayan ini, dipimpin seorang punjala (pemimpin dan pengemudi perahu -red).
Perajin Tana Beru
Dari berbagai sumber catatan yang diperoleh “PR” mengenai pembuatan perahu pinisi menyebutkan, dewasa ini walau para pembuat kapal kayu motor sudah tersebar di pelosok nusantara, adalah perajin perahu di Tana Beru, Bulukumba, Sulawesi Selatan yang tetap mempertahankan tradisi dalam pembuatan pinisi. Disinilah salah satu lokasi kemegahan pinisi dilahirkan.
Tana Beru banyak memproduksi kapal pinisi. Kapal yang sampai sekarang masih banyak dipakai untuk melayari laut nusantara. Para pembuat perahu tradisional disini, secara turun-temurun mewarisi tradisi kelautan nenek moyangnya.
Sebuah upacara ritual biasa dilakukan untuk memulai sebuah proses pembuatan perahu.
Para perajin, sebelum memulai pekerjaannya, terlebih dahulu harus mencari hari atau waktu terbaik pencarian kayu sebagai bahan baku. Hari baik untuk mencari bahan baku, adalah pada hari kelima dan ketujuh pada bulan berjalan. Angka lima, diartikan rezeki sudah di tangan. Sedangkan angka tujuh berarti selalu dapat rezeki. Setelah dapat hari baik, kepala tukang, baru kemudian memimpin pencarian bahan baku (kayu).
Pohon yang akan ditebang juga tak boleh sembarangan. Sebelumnya harus digelar upacara khusus, bertujuan untuk mengusir roh penghuni kayu tersebut. Untuk kebutuhan mengusir roh, seekor ayam dijadikan korban untuk dipersembahkan kepada roh. Pemotongan yang dikerjakan menggunakan gergaji, harus dilakukan sekaligus tanpa berhenti. Itu sebabnya untuk melakukan pemotongan harus dikerjakan oleh orang yang bertenaga kuat.
Bila balok bagian depan (yang tidak dipergunakan) sudah putus, potongan itu harus dibuang ke laut. Potongan itu menjadi benda penolak bala yang melambangkan suami yang siap melaut untuk mencari nafkah. Sedang potongan balok bagian belakang disimpan di rumah, sebagai lambang istri pelaut yang setia menunggu suami pulang dan membawa rezeki.
Jumlah seluruh papan dasar untuk perahu pinisi adalah 126 lembar. Setelah papan teras tersusun, diteruskan dengan pemasangan buritan tempat meletakkan kemudi bagian bawah.
Apabila badan perahu sudah selesai dikerjakan, dilanjutkan dengan pekerjaan memasukkan majun pada sela papan. Agar sambungan antarpapan merekat kuat, dipakai bahan perekat dari sejenis kulit pohon barruk. Kemudian dilakukan pendempulan. Bahan dempul terbuat dari campuran kapur dan minyak kelapa. Campuran ini diaduk dan dibiarkan selama 12 jam. Untuk kapal berbobot 100 ton, diperlukan 20 kg dempul badan kapal. Setelah seluruh proses pembuatan selesai, proses terakhir kelahiran pinisi adalah peluncurannya. Saat peluncuran ini, digelar prosesi khusus. Misalnya, untuk perahu dengan bobot kurang dan 100 ton, prosesi khusus ditandai dengan memotong seekor kambing. Sedangkan untuk kapal 100 ton ke atas, seekor sapi.
Pemasangan tiang dan layar, baru dilakukan setelah pinisi sudah mengapung di laut. Dan kapal yang diluncurkan ini sudah siap dengan awaknya.
Peluncuran kapal dilaksanakan pada waktu air pasang saat matahari sedang naik. Selain beberapa jenis perahu, juga terdapat alat (jaring) penangkap ikan yang sampai sekarang masih tetap dipergunakan nelayan Bugis. Perahu jenis pinisi, menjadi lambang keberanian anak bangsa dalam mengarungi lautan. Dalam abad 20 ini, pinisi kembali membuktikan ketangguhan melayari samudra, di antaranya mengikuti expo Vancouver di Kanada. Selain ekspedisi Amana Gappa, mengarungi Samudra Hindia menuju Madagaskar.
Sumber : Pikiran Rakyat

KISAH SUKU BUGIS


Orang Bugis zaman dulu menganggap nenek moyang mereka adalah pribumi yang telah didatangi titisan langsung dari “dunia atas” yang “turun” (manurung) atau dari “dunia bawah” yang “naik” (tompo) untuk membawa norma dan aturan sosial ke bumi (Pelras, The Bugis, 2006).

Umumnya orang-orang Bugis sangat meyakini akan hal to manurung, tidak terjadi banyak perbedaan pendapat tentang sejarah ini. Sehingga setiap orang yang merupakan etnis Bugis, tentu mengetahui asal-usul keberadaan komunitasnya. Kata “Bugis” berasal dari kata to ugi, yang berarti orang Bugis.

Penamaan "ugi" merujuk pada raja pertama kerajaan Cina (bukan negara Cina, tapi yang terdapat di jazirah Sulawesi Selatan tepatnya Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo saat ini) yaitu La Sattumpugi. Ketika rakyat La Sattumpugi menamakan dirinya, mereka merujuk pada raja mereka. Mereka menjuluki dirinya sebagai To Ugi atau orang-orang/pengikut dari La Sattumpugi. La Sattumpugi adalah ayah dari We‘ Cudai dan bersaudara dengan Batara Lattu‘, ayahanda dari Sawerigading.

Sawerigading sendiri adalah suami dari We‘ Cudai dan melahirkan beberapa anak, termasuk La Galigo yang membuat karya sastra terbesar. Sawerigading Opunna Ware‘ (Yang Dipertuan Di Ware) adalah kisah yang tertuang dalam karya sastra La Galigo dalam tradisi masyarakat Bugis. Kisah Sawerigading juga dikenal dalam tradisi masyarakat Luwuk Banggai, Kaili, Gorontalo, dan beberapa tradisi lain di Sulawesi seperti Buton.

Adat Istiadat

Salah satu daerah yang didiami oleh suku Bugis adalah Kabupaten Sidenreng Rappang. Kabupaten Sidenreng Rappang disingkat dengan nama Sidrap adalah salah satu kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Pangkajene Sidenreng. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.506,19 km2 dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 264.955 jiwa. Penduduk asli daerah ini adalah suku Bugis yang ta’at beribadah dan memegang teguh tradisi saling menghormati dan tolong menolong. Dimana-mana dapat dengan mudah ditemui bangunan masjid yang besar dan permanen. Namun terdapat daerah dimana masih ada kepercayaan berhala yang biasa disebut ‘Tau Lautang’ yang berarti ‘Orang Selatan’. 

Adat Pernikahan 

Dalam sistem perkawinan adat Bugis terdapat perkawinan ideal:
1. Assialang Maola
    Ialah perkawinan antara saudara sepupu derajat kesatu, baik dari pihak ayah 
    maupun ibu.

2. Assialanna Memang
    Ialah perkawinan antara saudara sepupu derajat kedua, baik dari pihak ayah 
    maupun ibu.

3. Ripaddeppe’ Abelae
    Ialah perkawinan antara saudara sepupu derajat ketiga, baik dari pihak ayah 
    maupun ibu atau masih mempunyai hubungan keluarga. 

Adapun perkawinan – perkawinan yang dilarang dan dianggap sumbang (salimara’):
1. perkawinan antara anak dengan ibu / ayah
2. perkawinan antara saudara sekandung
3. perkawinan antara menantu dan mertua
4. perkawinan antara paman / bibi dengan kemenakan
5.  perkawinan antara kakek / nenek dengan cucu

Tahap – tahap dalam perkawinan secara adat :
1. Lettu ( lamaran)
    Ialah kunjungan keluarga si laki-laki ke calon mempelai perempuan untuk 
    menyampaikan keinginannya untu melamar calon mempelai perempuan.

2. Mappettuada. (kesepakatan pernikahan)
    Ialah kunjungan dari pihak laki-laki ke pihak perempuan untuk membicarakan
    waktu pernikahan,jenis sunrang atau mas kawin,balanja atau belanja 
    perkawinan penyelanggaran pesta dan sebagainya

3. Madduppa (Mengundang)
    Ialah kegiatan yang dilakukan setelah tercapainya kesepakayan antar kedua bilah 
    pihak untuk memberi tahu kepada semua kaum kerabat mengenai perkawinan yang
    akan dilaksanakan.

4. Mappaccing (Pembersihan)
    Ialah ritual yang dilakukan masyarakat bugis (Biasanya hanya dilakukan oleh kaum 
    bangsawan), Ritrual ini dilakukan pada malam sebelum akad nikah di mulai, 
    dengan mengundang para kerabat dekat sesepuh dan orang yang dihormati 
    untuk melaksanakan ritual ini, cara pelaksanaan nya dengan menggunakan daun 
    pacci (daun pacar),kemudian para undangan di persilahkan untuk memberi berkah 
    dan doa restu kepada calon mempelai, konon bertujuan untuk membersihkan dosa 
    calon mempelai, dilanjutkan dengan sungkeman kepada kedua orang tua calon mempelai.

Pasangan Pengantin


Hari pernikahan dimulai dengan mappaendre balanja , ialah prosesi dari mempelai laki-laki disertai rombongan dari kaum kerabat, pria-wanita, tua-muda, dengan membawa macam-macam makanan, pakaian wanita, dan mas-kawin ke rumah mempelai wanita. Sampai di rumah mempelai wanita langsung diadakan upacara pernikahan,dilanjutkan dengan akad nikah. Pada pesta itu biasa para tamu memberikan kado tau paksolo’. setelah akad nikah dan pesta pernikahan di rumah mempelai wanita selesai dilalanjutkan dengan acara “mapparola” yaitu mengantar mempelai wanita ke rumah mempelai laki-laki.

mappaenre botting :
Beberapa hari setelah pernikahan para pengantin baru mendatangi keluarga mempelai laki-laki dan keluarga mempelai wanita untuk bersilaturahmi dengan memberikan sesuatu yang biasanya sarung sebagai simbol perkenalan terhadap keluarga baru. Setelah itu, baru kedua mempelai menempati rumah mereka sendiri yang disebut nalaoanni alena.

Prosesi Pernikahan Menurut Adat Makassar


Adat Pernikahan di tanah Makassar pada zaman sekarang ini sudah sangat jauh berbeda dengan zaman dulu, seperti contoh, pada zaman dulu pengantin wanita yang ingin menikah tidak boleh sembarang memilih calon pendamping, tetapi harus berdasarkan pilihan orang tua, juga tidak ada lagi pesta pernikahan selama 40 hari 40 malam dan lain sebagainya. Meskipun begitu, ada baiknya kalau kita mengetahui syarat-syarat pernikahan menurut adat Makassar sebelum memulai suatu pesta pernikahan... 

Yuk kita langsung saja ke pokok bahasan kita, apa saja sih syarat-syarat dan tahapan-tahapan dalam prosesi pernikahan dalam adat-istiadat Makassar.. Ada beberapa tahap yang dilakukan dalam prosesi pernikahan menurut adat pernikahan Makassar dan setiap tahap menggunakan ungkapan yang berbeda-beda. Pada dasarnya, prosesi pernikahan terbagi atas 3 (tiga), yaitu: sebelum pernikahan, pernikahan sedang berlangsung dan setelah pernikahan. Berikut ini saya akan mencoba memaparkan tahap-tahap pernikahan beserta ungkapan-ungkapan yang digunakan dalam bahasa Makassar dan terjemahannya.

Acara Sebelum Pernikahan

Ada beberapa tahapan yang dilakukan sebelum upacara pernikahan adat Makassar, yaitu:

1. Accini' Rorong (Penjajakan).
Pada tahap ini pihak laki-laki melakukan penjajakan dengan penuh rahasia sehingga pihak perempuan belum mengetahui maksud kedatangan tamunya. Salah satu cara untuk mengungkapkan maksudnya ialah dengan menggunakan paruntu' kana atau peribahasa bisa juga berarti ungkapan yang tersembunyi dalam kata. Contoh: 
Pihak Laki-laki : "Lompona anne rapponna untia, erokku ampalessoki ana'na....." ("wah.. besar sekali buah pisang ini, inginnya aku meminta anakannya....") 
Pihak Perempuan: "Io, sallomintu erok nipalesso', mingka tenaji nakke pa'lamungangku. "("iya memang udah lama anak pisang itu ingin dipindahkan, tetapi tidak ada lahan untuk menanamnya.") 

2. Appabattu Kana (Melamar).

Appabattu Kana (melamar) merupakan lanjutan dari Accini Rorong (penjajakan). Appabattu Kana ini tidak boleh dilakukan oleh orang tua calon pengantin pria melainkan dilakukan keluarga atau kerabat dekat sang calon pengantin pria. Adapun ungkapan yang sering dipakai pada saat appabattu kana, antara lain: 
Pihak laki-laki : "Nia' anne nasuro pakkuta'nang Daeng Gassing.. Anjo me bunga sibolloa apa nia'mo angngaliki? Na punna tenapa nia ila' takasembanganna daeng Gassing ero' ampakabani bellayya ampaka jarreki ta'rokayya. ("Ada titipan pertanyaan dari daeng Gassing yang ingin menanyakan apakah si bunga yang cantik itu sudah ada yang punya? kalau memang belum.. ada niatan dari daeng Gassing ingin untuk mendekatkan yang jauh dan menguatkan yang renggang.") ungkapan ini bermaksud untuk menyambung tali silaturahmi antar sesama dengan cara melangsungkan pernikahan 
Pihak Perempuan : "Alhamdulillah.. rannu duduma antu allangngereki ri kabattuanta, mingka takuassengapi anne rinia'na ritenana angngaliki. Lanri kammanami anjo na kupauang ngaseng todong rodo' toana siagang purinanna." (Alhamdulillah.. sungguh senang hati ku mendengarnya, akan tetapi saya belum tahu apakah si bunga ini sudah ada yang punya ataukah belum. oeh karenanya ijinkan saya menanyakannya kepada orang tuanya dan keluarganya yang lain.") 

3. Appakkuling (Mengulangi untuk mempertegas)
Appakkuling adalah mempertegas kembali apa yang sudah dipertanyakan sebelumnya dengan maksud untuk mengetahui apakah lamarannya diterima atau ditolak. Adapun contoh ungkapan yang digunakan dalam tahapan appakkuling ini adalah sebagai berikut. 
Pihak laki-laki : "Nia'ma seng anne angsambung-sambungi kana le'baka kuerang riolo, nia'mo kapang passamaturukang kigappa sipammanakang." ("Saya datang lagi menyambung perkataan yang sudah kutanyakan dahulu, mungkin sudah ada keputusan dari anda berserta keluarga anda.") 
Pihak perempuan : "Ie'.. le'ba' ngasengmi kuagagang sicini' nakamma ngaseng kananna angkana punna erokko nibaliko ero', punna teko nibaliko tea. Iajia apannapi podeng ka kamma baku tongko'na pajana." ("Iya.. sudah aku tanyakan ke anggota keluarga yang lain, mereka mengatakan apabila saya setuju maka semua sepakat dan apabila tidak mereka semuapun tidak setuju, begitulah keputusan keluarga kami.") 
Pihak laki-laki : "Sukkuru'mi nai' ri langi' tujua rannuku allangereki kananta. Kummotere'mo rodong angngerangi kanannta. Battu ribokopasseng nakusambungi." ("Betapa bahagia saya mendengar perkataan anda, kuucapkan syukurku naik kelangit ketujuh. saya permisi pulang dahulu untuk memberitahukan keluarga kami, nanti kami akan datang lagi untuk menyambungnya.")

4. Appakajarre'/Annyikko' (Mempererat/mengikat) 
Appakajarre' yaitu menyepakati atau menyatukan pendapat untuk melaksanakan pesta pernikahan. Pada tahap ini sudah dibicarakan sunrang (mahar), doe' balanja (uang belanja) dan perlengkapan lainnya atau erang-erang (barang antaran). Juga sering dibuktikan dengan sebentuk cincin yang disebut dengan cincing passikko'. adapun ungkapan yang dipakai adlah sebagai berikut. 
Pihak laki-laki : "Nia'ma seng anne, teaki lanri nibattui..." ("saya datang lagi, saya harap anda tidak bosan saya datangi...") 
Pihak perempuan : "I katte antu kapang malanre battu. I nakke tena naku lanre nibattui, sa'dang teai lagi baji', apa seng ka anu baji..." ("Mungkin Anda yang bosan datang. saya tidak bosan sama sekali, sedang hal yang buruk saya tidak akan bosan, apalagi ini hal yang baik...") 
Pihak laki-laki : "Sallang tarima kasi'na... sikalabini ninanro laloki bedeng ta nako' salibanra na nipa'jari anne numinasaia. Niak anne kuerang tanra tarima kasi'na, kitambai bedeng kakuranganna na kipammopporang punna nia' kasalanna." ("Terima kasih sebelumnya.. semoga diberikan keberkahan untuk menjalani niat yang baik ini. Ada barang yang saya bawa tanda terima kasih, tambahkanlah kekurangannya dan maafkanlah jika ada kesalahan.") 
Setalah itu. barang dibawa seperti cincin dan kue-kue mulai diserahkan. 
Pihak laki-laki : "Nia' anne pole ero' kupala'pala' barang akkullea' kikamaseang nakuasseng siapayya seng kubattu siagang siapa songongang nipierangngianga'.." ("Ada hal lain lagi yang ingin saya tanyakan, semoga dimudahkan yaitu kapan lagi saya sebaiknya datang serta berapa (uang) yang harus saya bawa..") 
Pihak perempuan : "Angngerangmaki mae siapa hallalatta iareka pakkulleta. Manna antu jai la'busu'ji ka anu la nakanre pepe' na lo'lorang je'ne.." ("Bawalah berapapun yang halal bagimu ataukah seberapapun kemampuannmu, karena walaupun banyak tetap akan habis juga karena akan dimakan oleh api dan terbawa oleh air..") 
Pihak laki-laki : "Punna kammantu kananta.. sukkuru'mi naik ri langi' tujua rannuku na kuammotere'mo rodong ampakarimpungangi batang kalengku.." ("Kalau begitu perkataan anda betapa bersyukur dan senang hati ini... kalau begitu saya pulang dulu untuk mempersiapkan diri.."). 

5. Appanai' Leko/angngerang-erang (Membawa barang antaran)


Pada jaman dahulu appanai' leko' ada dua prosesi. ada istilah appanai' leko caddi dan adapula appanai' leko' lompo. tetapi pada masa sekarang ini hanya satu prosesi saja yang dilakukan merangkum kedua prosesi appanai' leko' caddi dan appanai' leko' lompo. dalam prosesi ini sekaligus dibawa uang untuk bahan belanja pihak perempuan, mahar daun dan buah pinang serta embel-embel yang lain berupa : umba-umba (makanan tradisional khas makassar berupa kue-kue kecil berbentuk bulat dengan isi gula merah kemudian ditaburi parutan kelapa), buah-buahan, pisang, tebu dan lain-lain. kesemuanya itu disimpan dalam satu wadah yang bernama "Panca" (wadah dari anyaman batang bambu), kesemua barang bawaan ini berupa panganan-panganan atau buah-buahan yang manis dengan maksud agar pernikahan yang akan dilangsungkan akan berbuah manis pula dikemudian hari. 

Acara Sedang Berlangsungnya Pernikahan 

1. Simorong/Nai'mi Kalenna (Pengantin pria diantar kerumah pengantin perempuan) 
Apabila pengantin pria beserta pengantarnya telah sampai kerumah pengantin wanita, maka pengantin pria diambut dengan alunan "Gandrang" (Musik tradisional Makassar). setelah itu sang pengantin dipanggil oleh anrong bunting atau orang yang ditunjuk dengan melantunkan syair pakkio' bunting.
2. Appabattu Nikka ('Ijab Qabul)
Ijab Qabul ini prosesnya sama saja dengan ijab qabul dalam prosesi pernikahan dalam agama islam. Ijab qabul diucapkan oleh pengantin laki-laki dihadapan wali mempelai wanita, saksi dan imam nikah 
3. Nilekka' (Mengantar pengantin wanita ke rumah pengantin pria) 
Pada prosesi ini pengantin perempuan diantar kerumah pengantin pria dengan membawa "Pa'balasa" atau "pa'matoang" (barang antaran untuk membalas barang antaran pihak pengantin laki-laki), biasanya pengantin wanita dipanggil pula dengan syair pakkio' bunting lalu mereka diberikan sesuatu yang berharga ("Pannimbarangngi"). Acara Sesudah Pernikahan Setelah acara pernikahan masih adalagi prosesi yang disebut "Appa'bajikang" yang berarti mendamaikan atau menyatukan tangan kedua mempelai dalam mengarungi hidup baru. 

Demikian tahapan-tahapan prosesi pernikahan menurut adat istiadat dalam budaya Makassar, semoga dapat bermanfaat untuk semuanya..